Kode etik psikologi merupakan dasar perlindungan dari nilai – nilai yang diterapkan. Kode etik bertujuan untuk menjamin kesejahteraan umat manusia dan memberikan perlindungan terhadap layanan masyarakat terkait praktek layanan psikologi. Pemikiran tersebut yang kemudian dirumuskan menjadi Kode Etik Psikologi yang dinilai merupakan kumpulan nilai – nilai untuk dipatuhi dalam semua kegiatan psikologi oleh psikolog atau ilmuwan psikologi yang berlangsung di Indonesia. Kode etik psikologi ini diumumkan secara resmi oleh HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia). Baca juga: Cabang – Cabang Psikologi Pengertian Kode Etik Psikologi Kode Etik menuruk Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan norma atau nilai nilai yang diterima oleh suatu kelompok sebagai landasan dalam bertingkah laku. Kode etik psikologi pada hakekatnya mengandung nilai moral yang bersifat umum dan menyeluruh dan disusun dengan memperhatikan aturan internasional. Fungsi Kode Etik Psikologi Kode etik berfungsi
Sejarah Psikologi Kognitif Perkembangan dari psikologi kognitif erat hubunganya dengan perkembangan tokoh-tokoh yang ada dam membesarkan nama psikologi kognitif sehingga pada saat ini dikenal sebagai salah satu cabang dari ilmu psikologi, dan berikut merupakan perkembangan sejaran dari psikologi kognitif berdasarkan para ahli yang terlibat dan menyumbangkan sebagian hidupnya untuk perkembangan ilmu metode psikologi kognitif. Aristoteles dan Plato Sejarah psikologi kognitif berawal dari kolaborasi guru dan murid yaitu Aristotle dan Plato. Pada kala itu Plato dan muridnya Aristotle memperdebatkan mengenai cara manusia dalam memahami dan mengerti pengetahuan, dunia, seerta alam, Plato memiliki pendapata bahwa manusia mendapatkan pengetahuan melalui cara penaklukan secara logis yang kemudian disebut sebagai aliran rasionlisme. Wilhelm Wundt pada abad 19 dan 20, Wilhelm Wundt (1832-1920) seorang ahli psikologi dari tanah Jerman memberikan mendapat bagaimana cara mempelajari pen