Faktor - faktor kurangnya motivasi belajar pada anak
Tugas guru dalam mengajar dikelas tidak hanya menyajikan bahan
pelajaran, tetapi juga menciptakan situasi kelas, interaksi, kerjasama,
memberikan arahan, petunjuk, penjelasan, serta dorongan, rangsangan, motivasi
agar peserta didik belajar secara optimal.
Proses penguasaan pengetahuan, nilai- nilai, keterampilan dan
pengembangan kemampuan berfikir membutuhkan suasana lingkungan yang kondusif,
terutama suasana lingkungan sosial dalam kelas. Kondisi emosional para peserta
didik akan berpengaruh besar terhadap perkembangan kemampuan berfikir,
keterampilan, bahkan keseluruhan pribadi siswa. Suasana kelas yang kondusif,
hubungan antar teman yang akrab, perlakuan guru yang bersahabat dapat
membangkitkan kegairahan dan motivasi belajar. Dalam penciptaan kondisi kelas
tersebut peranan guru sangat penting, karena di dalam kelas guru adalah
pengelolah, pemimpin, dan panutan siswa, selain itu dia juga sebagai sumber belajar,
sumber insprirasi dan motivasi. Dengan demikian suasana kelas dan perlakuan
guru dapat menjadi penyebab pertama besar atau kecilnya motivasi belajar siswa.
Penyebab kedua yaitu datang dari lingkungan keluarga, yang mana
lingkungan keluarga ini sangat amat berpengaruh pada kurangnya motivasi belajar
siswa. Orang tua dalam keluarga juga berperan menciptakan suasana belajar yang
kondusif dirumah, menyediakan sarana dan fasilitas belajar yang dibutuhkan oleh
siswa.
Situasi hubungan sosial, suasana emosional dan disiplin yang
demikian akan menumbuhkan suasana yang hebat, membangkitkan motivasi dan
memperlancar perkembangan belajar para siswa. Sebaliknya hubungan sosial yang
banyak mengandung sikap curiga, permusuhan, ketidakpercayaan, suasana emosi
yang tawar atau cenderung ke arah kebencian, penerapan disiplin yang bersifat
otoriter, dsb cenderung akan menurunkan motivasi, dan menghilangkan gairah
belajar.
Disamping faktor lain yang bersumber dari sekolah dan keluarga,
motivasi belajar dapat datang dari diri peserta didik sendiri. Kondisi
kesehatan yang prima, baik kesehatan jasmani maupun rohani menjadi dasar yang
kuat bagi tumbuhnya motivasi belajar. Kondisi kesehatan akan berkembang
persepsi, sikap yang sehat dan realistik, emosi yang stabil. Keceriaan, kesenangan,
kebahagiaan. Sedangkan kondisi yang kurang sehat maka akan menumbuhkan kondisi
sosial yang kurang sehat pula, dan dapat menjadi pangkal dari rendahnya
motivasi untuk maju, motivasi untuk berprestasi. Tumbuhnya kondisi pribadi yang
sehat juga dilatar belakangi oleh dasar- dasar yang dikembangkan olah keluarga.
Keluarga terutama ayah dan ibu memegang paranan kunci dalam pembentukan pribadi
anak, dan memberi dasar- dasar bagi kemajuan belajarnya.
Cara Meningkatkan Motivasi Belajar
- Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari
nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai
yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang
baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang
sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka
tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya
angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya
saja.
Hadiah
dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana
siswa tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak demikian
jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.
- Kompetisi
Persaingan,
baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan
motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih
bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.
- Ego-involvement
Menumbuhkan
kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu
dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi
- . Memberi Ulangan
Para
siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan
jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas
belaka.
- Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan
sebagai alat motivasi belajar anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa
akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu
mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan
termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
- Pujian
Apabila
ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang
positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus
pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga
diri.
Comments
Post a Comment