Pengertian Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha
para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
1. Koontz and Donnel (1972)
Menurut
Koontz and Donnel manajemen adalah terlaksananya sebuah pekerjaan, melalui
tindakan orang lain (dalam hal ini adalah pekerja atau pegawai).
“Management
is getting thing done through the efforts of other people”.
2. Millet (1954)
Menurut
Millet manajemen merupakan sebuah proses memimpin serta melancarkan sebuah
kinerja dari orang-orang yang sudah terorganisir secara formal sebagai sebuah
kelompok guna memperoleh suatu tujuan yang diinginkan.
3. Davis (1951)
Davis
berpendapat bahwa manajemen merupakan sebuah fungsi dari setiap bentuk
kepemimpinan eksekutif yang ada
dimanapun.
4. Kimball and Kimball (1951)
Berdasarkan
pendapat Kimball and Kimball manajemen terdiri dari keseluruhan fungsi beserta
tugas yang meliputi sebuah sistem penyusunan perusahaan, pembiayaan, penyediaan
seluruh peralatan di sebuah perusahaan, penetapan garis-garis besar serta
penyusunan kerangka organisasi hingga pada pemilihan para pejabat teras di
dalamnya.
5. Mary Parker Follet
Mary Parker
Follet mengungkapkan bahwa manajemen adalah suatu bentuk seni guna melakukan
pekerjaan melalui tindakan orang lain. Definisi manajemen dari Mary Parker
Follet ini sendiri dapat memberikan perhatian kepada sebuah kenyataan jika para
manajer mampu mencapai tujuan ketika menggunakan cara mengatur orang lain
(pekerja) agar dapat melakukan berbagai hal yang di dalam suatu pekerjaan
memang sangat dibutuhkan, bukan dengan melaksanakan pekerjaan secara mandiri.
6. G.R. Terry
G.R Terry
sempat mengungkapkan bahwa manajemen merupakan suatu proses atau keranga kerja.
Di dalamnya melibatkan bimbingan atau pengarahan dari suatu kelompok orang yang
mengarah ke tujuan perusahaan atai organisasional dengan maksud yang lebih real
atau nyata.
7. Orward Tead
Menurut
pernyataan Ordway Tead yang sudah disadur Drs.He.Rosyidi di dalam buku
“Organisasi dan Management” didefinisikan jika manajemen merupakan sebuah
proses serta kegiatan pelaksanaan usaha untuk memimpin serta menunjukkan arah
penyelenggaraan tugas sebuah organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang sudah
ditetapkan.
8. James A.F Stonner
James A.F
Stonner mendefinisikan bahwa manajemen merupakan suatu proses perencanaan,
proses pengorganisaasian, pengarahan serta pengawasan usaha-usaha dari para
anggota organisasi beserta penggunaan sumber-sumber daya organisasi lain guna
mencapai tujuan organisasi yang sudah lama ditetapkan.
9. Dr.SP.Siagian
Di dalam
sebuah buku berjudul “Filsafat Administrasi”, Dr.SP.Siagian mendefinisikan jika
manajemen adalah sebuah kemampuan maupun keterampilan guna memperoleh suatu
hasil dalam upaya untuk mencapai tujuan melalui tindakan kerja orang lain.
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan
yang menggerakkan perjuangan atau kegiatan yang menuju sukses. Kepemimpinan dapat
juga diartikan sebagai proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Kepemimpinan merupakan proses
mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin.
Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para Ahli
1. William G. Scott (1962)
Kepemimpinan
ialah proses mempengaruhi aktifitas yang diorganisir dalam suatu kelompok dalam
usahanya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
2. F. I. Munson “The Management of Man”
Kepemimpinan
sebagai kesanggupan atau kemampuan untuk mengatasi orang-orang yang sedemikian
rupa agar mencapai hasil yang sebesar-besarnya dengan kemungkinan pergesekan
yang sekecil-kecilnya dan sebesar mungkin terjalinnya kerja sama.
3. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan
sebagai penggabungan perangai yang membuat seseorang mungkin dapat mendorong
beberapa pihak lain untuk menyelesaikan pekerjaannya.
4. Hemhill dan Coon (1995)
Kepemimpinan
merupakan sikap dari seorang individu yang memimpin berbagai kegiatan dari
suatu kelompok menuju suatu tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.
5. Rauch dan Behling (1984)
Kepemimpinan
merupakan suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan suatu kelompok yang
diorganisasi menuju arah pencapaian sebuah tujuan.
6. Kartini Kartono (1994 : 48)
Kepemimpinan
itu karakternya khas, spesifik, dibutuhkan pada satu situasi tertentu. Sebab
didalam sebuah kelompok yang melakukan kegiatan-kegiatan tertentu &
memiliki sebuah tujuan serta berbagai macam peralatan yang khusus. Pemimpin
sebuah kelompok dengan ciri-ciri yang karakteristik adalah fungsi dari situasi
tertentu.
7. Tannenbaum, Weschler dan Massarik
(1961)
Kepemimpinan
ialah sebuah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan pada keadaan tertentu,
serta diarahkan lewat proses komunikasi, menuju arah pencapaian satu tujuan
tertentu atau lebih.
8. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan
ialah proses dorong mendorong lewat keberhasilan sebuah interaksi dari berbagai
perbedaan individu, mengontrol daya seseorang dalam mengejar tujuan bersama.
9. George R. Terry
Kepemimpinan
merupakan suatu hubungan yang ada didalam diri seseorang atau pemimpin dan
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja dengan sadar dalam hubungan tugas agar
tercapainya sebuah tujuan yang diinginkan.
10. Stephen J. Carrol dan Henry L. Tosj
(1977)
Kepemimpinan
ialah seuatu proses mempengaruhi orang lain untuk mengerjakan apa yang kamu
kehendaki dari mereka untuk mengerjakannya.
11. Theo Haiman dan William G.Scott
Kepemimpinan
merupakan suatu proses beberapa orang diarahkan ,dipimpin, & dipengaruhi
didalam sebuah pemilihan & pencapaian sebuah tujuan.
12. Duben (1954)
Kepemimpinan ialah kegiatan para
pemegang kekuasaan & pembuat suatu keputusan.
13. Reed (1976)
Kepimpinan
ialah suatu cara mempengaruhi perilaku seseorang agar perjuangan dapat
dilakukan mengikuti kehendak dari seorang pemimpin.
14. G. L. Feman dan E. K. Taylor (1950)
Kepemimpinan
merupakan suatu kemampuan untuk menciptakan aktifitas suatu kelompok untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektifitas yang maksimal & kerjasama
dari tiap individu.
15. James M. Black (1961)
Kepemimpinan
ialah kemampuan yang mampu meyakinkan orang lain agar mau bekerjasama dibawah
pimpinannya menjadi kesatuan dari tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses yang
mendefinisikan tujuan dari organisasi, membuat strategi digunakan untuk
mencapai tujuan dari organisasi, serta mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
Perencanaan merupakan proses-peroses
yang penting dari semua fungsi manajemen sebab tanpa perencanaan (planning)
fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat
berjalan.
Rencana (planning) dapat berupa
rencana informal ataupun rencana formal. Rencana informal adalah
rencana-rencana yang tak tertulis dan bukan merupakan dari tujuan bersama
anggota organisasi. Sedangkan definisi dari rencana formal adalah rencana yang
tertulis yang harus dilaksanakan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu.
Rencana formal adalah rencana bersama
anggota-anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui serta
menjalankan rencana tersebut. Rencana formal dibuat sbagai untuk mengurangi
ambiguitas & menciptakan kesepahaman mengenai apa yang harus dilakukan.
Langkah Langkah dalam Menyusun Perencanaan
1. Menetapkan
sasaran
Kegiatan
perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh
organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar
dengan menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara
jelas maka organisasi dapat mengarahkan sega sumber daya yang lebih efektif dan
efisien serta tepat guna dan tepat sasaran. Tugas pokok dan fungsi harus sudah
ada, jika sudah memiliki tupoksi yang jelas, maka akan semakin memudahkan untu
membuat sasaran yang bisa dipakai untuk satu tahun kedepan maupun sasaran yang
ingin dicapai dalam lima tahuan kedepan.
2. Merumuskan
Posisi Organisasi
Posisi
organisasi saat ini diman pimpinan harus tahu dengan posisi organisasinya saat
ini. Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana
dapat disusun setelah diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang
akan melaksanakan dari apa-apa yang telah direncanakan dengan mengetahui
keuangan dan statistic organisasi saat ini.
3. Mengidentifikasi
berbagai faktor
Mengetahui
factor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui
factor-faktor baik dari dalam maupun yang datang dari luar yang diperkirakan
dapat membantu dan mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Diakui mengetahui lebih mudah keadaan yang
terjadi saat ini dibandingkan meramal peluang yang akan didapat di masa yang
akan datang. Dan unsure utama dalam perencanaan yang paling sulit adalah
melihat kedepan. Namun biarbagaimanapun harus ditunjang dengan sikap optimis.
4. Menyusun
langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah
terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan
alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik dan mana
yang dianggap cocok dan memuaskan.
Manfaat Perencanaan dalam Manajemen
1. Membentuk arah yang jelas
Karena suatu
perencanaan meliputi usaha untuk menetapkan tujuan atau memformulasikan tujuan
yang dipilih untuk dicapai, maka perencanaan dapat membedakan arah bagi setiap
kegiatan produksi dengan jelas. Dengan adanya kejelasan arah tersebut maka
kegiatan dapat dilaksanakan dengan efisiensi dan efektivitas yang setinggi
mungkin.
2. Mengidentifikasi hambatan – hambatan
Perencanaan
dalam manajemen akan memudahkan dalam mengidentifikasikan hambatan – hambatan
yang mungkin timbul dalam usaha mencapai tujuan. Dengan memperhitungkan
hambatan – hambatan itu, persiapan untuk mengatasinya menjadi lebih terarah.
3. Memusatkan perhatian pada tujuan
organisasi
Dengan
perencanaan, kita dapat mengetahui apakah tujuan – tujuan tersebut telah kita
capai. Dengan demikian, koreksi – koreksi terhadap penyimpangan dari tujuan
yang telah ditetapkan dapat diketahui seawal mungkin. Akibat dari penilaian
berdasarkan tujuan yang direncanakan ini, pemborosan dan usaha – usaha yang
tidak menunjang pencapaian tujuan dapat dihindari.
4. Menghindarkan pertumbuhan dan
perkembangan yang tidak terkendali
Perencanaan
manajemen juga sangat membantu dalam mengidentifikasi pertumbuhan dan
perkembangan apa saja yang bisa menghancurkan bisnis dimasa yang akan datang.
Risiko – risiko yang mengancam tersebut lebih diprioritaskan untuk dihindarkan
daripada dihadapi.
Jenis Perencanaan dalam Organisasi
1. Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh
tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan
tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
Perencanaan
ini merupakan proses dimana eksekutif / top manajer meramal arah jangka panjang
dari suatu entitas dengan menetapkan target spesifik pada kinerja, dengan
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal untuk melakukan tindakan
perencanaan yang dipilih.
Hal ini
biasanya dilakukan dalam organisasi pada tingkat manajerial, atau tingkat
tertinggi perintah, yang dilakukan dengan cara taktik dan prosedur yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau diberikan perencanaan jangka
panjang lebih dari 5 tahun.
Perencanaan
strategis juga merupakan suatu hal untuk merencanakan strategi dalam segala
hal, atau dalam kehidupan sehari-hari setiap orang.
2. Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat
kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional
bisnis, termasuk sumber daya tertentu. Perkembangannya terjadi oleh tingkat
organisasi menengah, bertujuan untuk efisiensi penggunaan sumber daya yang
tersedia untuk jangka menengah proyeksi. Dalam perusahaan besar dengan mudah
mengidentifikasi tingkat perencanaan, yang diberikan oleh setiap kepala bagian.
Bagian taktis
merupakan proses yang berkelanjutan, yang bertujuan dalam waktu dekat,
merampingkan pengambilan keputusan dan menentukan tindakan. Bagian Ini
dilakukan secara sistemik karena merupakan totalitas yang dibentuk oleh sistem
dan subsistem, seperti yang terlihat dari sudut pandang sistemik. Apakah
iteratif, dan proyek mana yang harus fleksibel dan menerima penyesuaian dan
koreksi. Teknik ini memungkinkan pengukuran siklus dan evaluasi sebagai
dijalankan yang secara dinamis dan interaktif dilakukan dengan orang lain, dan
merupakan teknik yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari efisiensi.
3. Perencanaan Operasional
Ketidakpastian
yang disebabkan oleh tekanan dan pengaruh lingkungan harus berasimilasi pada
pertengahan atau taktik yang harus mengkonversi dan menafsirkan keputusan
strategis, tingkat tertinggi, ke dalam rencana konkrit di tengah dan membuat
rencana yang akan dilakukan dan, pada gilirannya, dibagi lagi menjadi rencana
operasional dan rincian yang akan dijalankan pada tingkat operasional.
Karena jadwal
pada tingkat operasional sesuai dengan set bagian homogen dari perencanaan
taktis, yaitu, mengidentifikasi prosedur spesifik dan proses yang diperlukan di
tingkat bawah organisasi, menyajikan rencana aksi atau rencana operasional. Hal
ini dihasilkan oleh tingkat organisasi yang lebih rendah, dengan fokus pada
kegiatan rutin perusahaan, oleh karena itu, rencana dikembangkan untuk waktu
yang singkat.
Perencanaan
Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi.
Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan
dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional,
yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
Termasuk
tugas-tugas operasional dan skema operasi yang benar dan efisien dalam
menjalani sistem pendekatan reduksionis proses khas ditutup. Hal ini dilakukan
berdasarkan proses diprogram dan teknik komputasi. Ini mengubah ide menjadi
kenyataan, atau mengeksekusi tujuan dari suatu tindakan melalui berbagai rute,
jangka pendek pekerjaan umumnya kurang dari 1 tahun.
4. Perencanaan Normatif
Mengacu pada
penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi
organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode
untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.
Standar-standar
tentang pendirian aturan dan / atau undang-undang dan / atau kebijakan dalam
setiap kelompok atau organisasi, terutama untuk menjaga pengendalian,
pemantauan dan pengembangan perencanaan dan pengembangan standar dan kebijakan.
Perencanaan berhubungan erat dengan desain struktur organisasi. Ini berlaku di
daerah yang sangat spesifik, yang umumnya adalah mereka yang mengawasi dan
menentukan aspek pada tingkat lainnya tidak dapat dipisahkan.
Source :
Source :
Comments
Post a Comment