Skip to main content

Hubungan Interpersonal


Menurut Pearson (1983) manusia adalah makhluk sosial. Artinya kita tidak mungkin menjalin hubungan dengan diri sendiri, kita selalu menjalin hubungan dengan orang lain. Mencoba untuk mengenali dan memahami kebutuhan satu sama lain, membentuk interaksi, serta berusaha mempertahankan interaksi tersebut.
Hubungan interpersonal (antarpribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan  biasanya dimulai dengan interpersonal attraction.

A.      Teori hubungan interpersonal
 Untuk menganalisis hubungan interpersonal, menurut Goleman dan Hammen dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) terdapat empat buah model, yaitu:

1.       Model pertukaran social
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang. Pada model ini, orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley dalam Jalaluddin Rakhmat (2011) menyimpulkan model ini sebagai asumsi dasar bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. Terdapat empat konsep pokok dalam model ini, yaitu:
1)      Ganjaran
Ganjaran adalah setiap akibat yang dinilai positif yang diperoleh seseorang dari suatu hubungan. Ganjaran dapat berupa uang, penerimaan sosial, atau dukungan terhadap nilai. Nilai suatu ganjaran berbeda antara seseorang dengan orang lain, dan antara waktu yang satu dengan waktu yang lain.

2)      Biaya
Biaya adalah akibat yang dinilai negatif, yang terjadi dalam suatu hubungan. Biaya dapat berupa waktu, usaha, konflik, kecemasan, dan keruntuhan harga diri. Biaya juga berubah-ubah sesuai waktu dan orang yang terlibat.

3)      Hasil atau Laba
Hasil atau laba adalah ganjaran dikurangi dengan biaya. Bila seorang individu merasa dalam sebuah hubungan tidak memperoleh hasil atau laba sama sekali maka individu tersebut akan mencari hubungan yang lain.

4)      Tingkat Perbandingan
Tingkat perbandingan menunjukkan ukuran baku (standar) yang dipakai sebagai kriteria dalam menilai hubungan individu pada waktu sekarang. Ukuran  baku ini dapat berupa pengalaman masa lalu atau alternatif hubungan lain.


2.       Model peranan
 Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memainkan peranannya sesuai dengan “naskah” yang telah dibuat oleh masyarakat. Terdapat empat konsep pokok yang harus diperhatikan dalam model ini untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu:
1)      Ekspektasi peranan
Ekspektasi peranan mengacu pada kewajiban, tugas, dan hal yang berkaitan dengan posisi tertentu dalam kelompok.

2)      Tuntutan peranan
Tuntutan peranan adalah desakan sosial yang memaksa individu untuk memenuhi peranan yang telah dibebankan kepadanya. Desakan sosial dapat  berwujud sanksi sosial dan dikenakan bila individu menyimpang dari perannya.

3)      Keterampilan peranan
Keterampilan peranan adalah kemampuan memainkan peranan tertentu, kadang dsebut juga kompetensi sosial. Sering dibedakan antara keterampilan kognitif dengan keterampilan tindakan. Keterampilan kognitif menunjuk pada kemampuan individu untuk mempersepsi apa yang diharapkan orang lain dari dirinya. Sedangkan keterampilan tindakan menunjuk pada kemampuan melaksanakan peranan sesuai dengan harapan.

4)      Konflik peranan
Konflik peranan terjadi bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai tuntutan peranan yang kontradiktif.


3.       Model permainan
Model ini berasal dari psikiater Erie Berne (19964, 1972). Analisisnya kemudian dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model ini, orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan. Mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian manusia yaitu:
a.   Orang tua (parent), adalah aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan  perilaku yang kita terima dari orang tua kita atau orang yang kita anggap orang tua kita

b.  Orang dewasa (adult), adalah bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional.

c.    Anak (child), adalah unsur kepribadian yang diambil dari perasaan dan  pengalaman kanak-kanak dan mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas, dan kesenangan.


4.       Model interaksional
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem. Setiap sistem memiliki sifat struktural, integratif, dan medan. Semua sistem, terdiri atas subsistem-subsistem yang saling bergantung dan bertindak bersama sabagai satu kesatuan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan, serta permainan yang dilakukan.


B.      Tahapan Hubungan Interpersonal
Tahap-tahap hubungan interpersonal adalah :
a.       Pembentukan (Tahap Perkenalan)
Tahap awal yang dilakukan adalah mencari tahu identitas orang yang dituju kemudian jika menemui kecocokan tahap selanjutnya adalah mencari tahu data demografis orang yang dituju.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis; b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek); c) rencana yang akan datang; d) kepribadian; e) perilaku pada masa lalu; f) orang lain; serta g) hobi dan minat.

b.      Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal selalu berubah-ubah, oleh karena itu untuk memelihara hubungan tersebut dibutuhkan beberapa faktor yakni :
a)      Keakraban  : Pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang

b)      Kontrol         : Kesepakatan pengontrolan

c)       Respon yang Tepat : Ketepatan respon dalam pesan verbal maupun nonverbal

d)   Nada Emosional yang Tepat : Keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung

c.       Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan putusnya suatu hubungan, yaitu:
a)      Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.

b)      Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.

c)     Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.

d)      Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.

e)      Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.



C.      Jenis Hubungan Interpersonal
Beberapa jenis hubungan interpersonal yaitu :
a)      Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
·         Diad : hubungan antar dua individu
·         Triad : hubungan antar tiga individu

b)      Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
·      Hubungan Tugas : Menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat diselesaikan sendiri
·       Hubungan Sosial : Tidak terbentuk dengan tujuan menyelesaikan sesuatu

c)       Berdasarkan jangka waktu
·         Hubungan Jangka Pendek : Hubungan yang berlangsung singkat
·         Hubungan Jangka Panjang : Hubungan yang berlangsung lama

d)      Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman
·         Hubungan biasa : Impersonal atau ritual
·         Hubungan akrab atau intim : Penyingkapan diri



D.      Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal, yaitu:
·         Komunikasi efektif
·         Ekspresi wajah
·         Kepribadian
·         Stereotyping
·         Kesamaan karakter personal
·         Daya tarik
·         Ganjaran

·         Kompetensi



Source: https://www.academia.edu/5418626/HUBUNGAN_INTERPERSONAL
      http://aini-nadhifah-fpsi12.web.unair.ac.id/artikel_detail-61971-Psikologi%20Umum-Hubungan%20Interpersonal.html

Comments

Popular posts from this blog

Sistem Pendidikan di Amerika

Sistem Pendidikan Amerika Serikat     Pengantar Sekolah dasar dan menengah adalah wajab bagi seluruh siswa di Amerika Serikat, akan tetap jenjang usia siswa berbeda-beda di setiap Negara bagian. Siswa di Amerika Serikat memulai pendidikanya dari jenjang   Kindergarten   (usia 5 sampai 6 tahun) hingga menyelesaikan pendidikan menegah pada kelas 12 (usia 18 tahun).  Terdapat 14.000 sekolah di Amerika Serikat dan setiap tahunya pemerintah Amerika Serikat mengalokasikan dana pendidikan sebesar $500 triliun untuk digunakan keperluan sekolah dasar dan menengah. Pendidikan dasar Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari   Kindergarten   hingga   Fithh grade   (Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga   Fourth grade   (kelas 4),   Sixth grade   (kelas 6) atau   eighth grade   (kelas 8) tergantung sisitem kurikulum pada   school district   tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh   school district   mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian tersebu

Memahami Perkembangan dan Emosi pada Anak

Semua emosi, pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Akar kata emosi adalah movere, kata kerja Bahasa Latin yang berarti “menggerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e-” untuk memberi arti bergerak menjauh, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal yang mutlak dalam emosi. Bahwa emosi memancing tindakan, tampak jelas bila kita mengamati binatang atau anak-anak; hanya pada orang-orang dewasa yang “beradab”, kita sering menemukan perkecualian, walaupun terkadang tidak, emosi-akar dorongan untuk bertindak, terpisah dari reaksi-reaksi yang tampak oleh mata. Pembahasan mengenai emosi, sesungguhnya adalah pembahasan mengenai kerja otak, yang menjadi mesin penggerak tingkah laku individu. Dan karena letaknya di otak itulah, maka emosi sebagai sebuah sistem penggerak hidup kita, cara kerjanya sangat berkaitan erat dengan seluruh sistem yang lain, yang juga mendorong munculnya tingkah laku individu, terutama yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, atau kecerdasan, termas